Salam...
Orang ini tidak seperti kebanyakan orang
pada umumnya. Bukan karena ada yang istimewa dari dirinya, melainkan ada hal
yang tidak bisa disebutkan alasannya. Sangat sulit memang mengungkapkan sesuatu
yang tidak mudah dimengerti oleh telinga yang hanya sekadar menggantung dan
mata yang hanya diam di dalam rongga kepala. Pernah sesekali mencoba
menjelaskannya pada orang lain namun tampaknya berakhir dengan kegagalan dalam
berpaham. Diungkapkannya secara panjang lebar dengan beberapa rangkai kalimat
yang mampu dimengerti oleh anak Sekolah Dasar sekalipun. Namun kebanyakan dari
ratusan bait hanya satu yang terakhir dan terburuk yang mereka ambil dengan
tangan kiri. Dia hanya menemukan 2 dari 5 orang terpilih yang mungkin sedikit
mengerti dan memercayai hal yang dianggap kepura-puraan ini.
Dunia terlalu gamblang jika harus selalu disuapi oleh
hal-hal yang empuk saja. Tidak ada salahnya jika satu atau dua kali menyisipkan
setitik misteri di setiap detik hidup ini. Ini bukanlah teka-teki yang biasa
dimainkan pria kuat yang kurang beruntung di atas kereta bajaknya. Semua
terpaparkan dalam bahasa ringan yang sederhana jika mampu disimak dan diamati
baik-baik untuk dialihkan ke dalam sederet arti. Tak ada paksakan untuk siapa
pun agar dapat mengerti persoalan ini. Syukur jika mengerti, jika tidak silakan
tinggal dan pergi angkat kaki.
Di antara kawanannya dia berada di posisi paling belakang.
Bukan sebagai pemimpin seperti pada kawanan serigala yang hendak berhijrah di tengah
perlintasan, melainkan karena rencana Tuhan yang mungkin ingin mengangkatnya
sebagai panembahan. Masih terasa kabur pandangannya akan masa depan. Melihat
langit malam yang membentang tampak taburan bintang yang congkak dengan cahaya
sinar yang didapatkan. Tidak, bahkan itu tidak tampak seperti kesombongan, itu lebih
mirip dengan kedengkian yang baru-baru ini bersemayam jauh di dalam lubuk hati.
Entah mengapa sukar sekali ikut dalam arus yang mengalir
itu. Di saat yang lain telah berlayar jauh menggapai matahari di ujung senja,
dia masih sibuk dengan belitan tali yang mengikat layar dastur di pantai sepi.
Rasanya sudah masuk pada waktunya untuk mencucurkan keringat otak yang kosong
itu agar terisi dengan mimpi seluas jeladri. Semoga Tuhan membangunkannya dalam
rangkulan yang selalu menenangkan hati yang merindu aroma kasturi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar