keyfind

keyfind

Untitled



Tidak lama kemudian gadis itu kembali dengan wajah lugu yang menipu. Tak sengaja bertemu dalam sempitnya ruang dunia dan waktu. Beda dengan yang lain. Tidak berawal dengan jabat tangan perkenalan. Tahu namanya pun hanya kebetulan. Mimik kikuk yang jelas tampak di wajahnya mengundang hati menjalin kata dengan cengkerama. Basa basi tanpa modal dusta tidak buruk untuk awal cerita. Namun kadang mereka lain menilainya. Tidak apa, tak peduli bagaimana caranya yang penting dapat lebih dekat mengenalnya. Tidak pernah ada saran untuk menilai sebuah buku hanya dari sampulnya, begitu pula dengan menilai seseorang, yaitu dia. Dugaan hanya berlaku sementara ketika sepintas mengenal seseorang. Belum lama mengenalnya, sudah banyak cerita romansa bertabur prosa dengan rima yang penuh dengan dilema. Menarik ketika mendengar suara lirihnya mengatakan beberapa hal tentang kisah hidupnya. Kelembutan menyertai tutur katanya serasa diterpa angin kesabaran seorang remaja yang tengah mempersiapkan dirinya beranjak menuju dewasa. Jujurnya telinga membedakan dirinya ketika berbicara langsung maupun tidak, tidak terlalu buruk. Dalam kisahnya terkandung pelajaran berharga yang dapat diambil sebagai bekal dirinya menghadapi masa ketika ia bertemu dengan sejuta karakter manusia. Adalah kesan yang tertangkap melihat dirinya yang sedikit bicara. Bagaimana tidak jika ia selalu mempersulit diri bersama temannya, emosi, yang selalu dipendam dalam hati sendiri. Ia selalu pintar sembunyikan hati dalam keramaian maupun temaram. Entah apa yang membuatnya menutup diri, padahal ia bukan putri malu yang menguncup jika disentuh dan ia juga bukan bunga matahari yang merunduk ketika surya turun dari takhtanya.

Sempat berpikir ingin berbagi cerita dan bertukar pikiran dengannya di saat waktu senggang mengizinkan kami bertemu tatap. Biarkan akal pikiran kami bertemu dan memadu dalam satu muara yang menghubungkan kami pada tali pertemanan yang kuat. Kemudian terjelma lewat panorama batin yang terpencar jadi bias cahaya ragam warna. Ternyata tidak mudah, hatinya seperti pecahan gunung es yang lama tidak mencair. Rasa hati ingin menjadi air yang diraup dari kehangatan sungai yang termatangkan teriknya mentari siang yang cerah dan meneteskannya pada sebongkah hati yang keras dan membeku itu. Akan tetapi, seketika tersadar saat melihat jalan yang terbentang lurus ke depan tanpa ujung yang terlihat, perjalanan yang panjang terus menanti. Berjalan perlahan masuk ke dalam terowongan panjang yang gelap gulita menanti cahaya di ujung jalan dengan sabar. Semua indera mati dan berharap ada penuntun setia yang bersedia menggenggam jemari kasar yang tak pernah terjamah sama sekali. Sesekali mencoba ‘tuk membuka mata menyadarkan diri bahwa tak ada yang akan rela melakukannya demi kurcaci tak bestari. Lagipula tampaknya tak perlu ada yang harus melakukan hal seperti itu, mungkin hanya cukup dengan temani dan jangan melangkah terlalu jauh agar tetap terdengar langkah kaki yang murni, juga jangan terburu-buru sambil berlari kecil karena jarang sekali dan hanya pada saat ini dapat merasakan hangatnya berjalan di samping bidadari. Tidak ada yang perlu dijadikan hal pelik berbumbukan konflik, biarkan layar terbuka lebar dan terembuskan angin kehidupan hingga berlabuh pada kebahagiaan yang diharapkan. Kesamaan terkadang tidak selalu dapat disatukan, apalagi perbedaan gender yang telah menjadi kodrat alam membuat pandangan antarmanusia semakin beragam. Menjadi sebuah tantangan yang menarik ketika harus berhadapan dengan seseorang yang memiliki banyak kesamaan yang seolah menjadi cermin diri sendiri dan mencoba untuk memahaminya, tetapi tidak harus berarti itu dirinya.

       Dirinya bagai misteri yang belum terungkap, tetapi akan suatu saat nanti. Hanya dia dan orang-orang terdekatnya yang tahu benar bagaimana dirinya yang sesungguhnya. Pernyataan yang melekat erat tepat di pikiran adalah ketika dirinya sulit memercayai siapa pun terutama pada lelaki. Pola pikirnya yang tekadang radikal sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan sosialnya. Namun, doa dan harapan orang yang menyayanginya senantiasa menyertai dia agar selamat dunia dan akhirat. Memang nyatanya sulit membujuk rayu orang berhati batu, tetapi jika dihadapi dengan sabar dan ikhlas akan terasa sakinah nan syahdu. Tampak nyaman baginya ketika berteman dengan para tersangka kehamilan di negeri tetangga, lelaki maksudnya. Alasan untuk itu memang dikarenakan hal yang jelas menurutnya dan itu menjadi haknya untuk memilih dengan siapa ia ingin bergabung dalam kumpulan orang yang lain watak dan kepribadiannya. Daripada melihat keributan di depan gedung para perendah negara lebih baik jalan-jalan di sore hari menikmati payung alam yang teranyam cedayam di bibir pantai dan menunggu matahari terbenam hingga senja berganti malam. Mungkin secara kasar ia tak mau ambil pusing bahkan untuk kesehatannya pun ia seperti tak ingin berpusing ria dan tak terlalu repot memikirkan cacing-cacing dalam perutnya yang mulai berorasi meneriakkan yang bukan menjadi haknya. Dengan santai ditahannya rasa lapar yang menyiksa daksa, padahal itu takkan mengubah penampilannya yang sudah cukup anggun dengan perawakan semampai bak seorang putri raja. Biarpun begitu, kekasih tercintanya takkan membiarkan dirinya merelakan diri terciduk kemalasannya membangun pola makan yang baik. Beruntung karena banyak yang menyayanginya, tidak ingin dirinya jatuh sakit karena egonya dan senantiasa menjaga dia dari segala yang tak diinginkan. Sempat ia jatuh, tetapi ia segera bangkit dengan sentuhan semangat dari orang-orang yang mendukung upayanya dalam meraih mimpi yang tertunda. Ringkihnya kehidupan tak pernah dijadikan acuan untuk berhenti berjuang mendaki gunung kesuksesan. Bersama yang lain membangun asa dan impian. Suka dan duka menjadi teman setia dalam perjalanan. Letih dan lelah adalah hal yang biasa tertelan. Dengan harapan dapat melalui semua bersama mengasah batuan menjadi berlian.



        Dia memiliki rahasia sendiri yang ditutupi dengan penuh jeri dan hati-hati khawatir nanti akan ada yang mencuri. Coba meniliknya pelan, tetapi sukar menangkap pintan dalam rasian. Bukan menyerah, hanya saja cukup biarkan rembulan memasangsurutkan samudra yang menginspirasi diletan. Santun bahasanya memuat banyak perhatian ketika kata keluar dengan ahsan. Di antara kesunyian ia dapat meramaikan suasana dengan senyumnya yang rupawan. Perangai yang tampak galan dan terkadang asal-asalan adalah karunia Tuhan yang membuatnya punya banyak teman. Kadang ada saja yang berjalan di balik sekat, mengintip dan mencuri pandang mata intan nan sayu yang mencerminkan keindahan ciptaan Tuhan. Mengagumkan rasanya jika mampu membuat kesan yang meninggalkan gurat kenangan dan tak sekadar menjadi iklan. Sembari berjalan akan dilakukan apapun untuknya selama tubuh rela memberikan jantungnya yang lemah tak berdaya. Sesekali beristirahat di tengah perjalanan, ada pula saatnya ketika diri tak mampu memberikan setetes air pun padanya di saat bintang yang membakar di siang hari membutuhkan korban agar dapat bertahan esok hari. Bagaimanapun tak ada alasan untuk berhenti mencari. Mencari bantuan sana-sini dengan peluh yang membanjiri. Peduli tanda sayang pada teman yang ironi. Sampai mati kami takkan hidup sendiri di saat waktu akan menutup hari.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar